Tentu sangat tidak menyenangkan sekali memiliki keringat berlebih yang menimbulkan bau badan yang tidak sedap, bukan?
Dan seringkali cara instant yang dipilih kebanyakan orang adalah dengan mengoleskan deodorant. Selain membuat nyaman, deodorant pun membantu meningkatkan kepercayaan diri karena aromanya yang segar.
Namun sayang, manfaat-manfaat itu tak bisa untuk membuat Anda cukup tergantung pada deodorant saja. Pasalnya, pemakaian deodorant yang berlebihan dapat membahayakan kulit dan juga memperparah kondisi penderita kanker payudara.
Nah lho! Apa sebabnya? Simak tulisan ini selengkapnya...
Cara kerja deodorant pada umumnya, menetralisir dan mencegah bau badan. Salah satu zat kimia yang digunakan adalah senyawa alumunium. Senyawa ini akan mempengaruhi kerja kelenjar keringat, sehingga memproduksi keringat dalam jumlah kecil.
Perlu dicermati dengan baik bahwa penggunaan senyawa alumunium dan paraben dalam deodorant bisa berbahaya pada tubuh karena beresiko mempengaruhi hormon estrogen dan kelenjar payudara. Pada beberapa kasus penderita kanker payudara, senyawa ini wajib dihindari karena sangat berbahaya.
Sementara kandungan alkohol dalam deodorant yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, kemerahan dan gatal-gatal. Untuk itu para ahli menyarankan menggunakan deodorant stick yang kadar alkoholnya lebih rendah ketimbang deodorant berbentuk spray. Memang, aromanya tidak tahan lama, namun deodorant macam ini jauh lebih ramah pada tubuh Anda.
Jadi, bagaimana sebaiknya? Mulailah beralih pada ramuan tradisional atau menerapkan pola hidup sehat agar keringat dan bau badan Anda tak lagi menjadi penghalang aktivitas sehari-hari. Tapi jika memang pola ideal tersebut belum bisa Anda lakukan, ya bijaklah dalam menggunakan deodorant ini, tak perlu berlebihan dan pilihlah bahan yang relatif lebih aman.. ;)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment